Poros
Pada ruang aku mencurigai waktu, Dan pada waktu, Aku khawatirkan ruang. Aku sempat mengira semua tentang ruang. Rumah, bukit sabana dan rayuan Edelweis melambai, Juga hamparan samudera serta ombak berkejaran menuju pantai. Atau kesempatan memilikimu. Utuh, Mengeja rupamumu Dari kaki sampai ujung rambutmu. Memuja parasmu, Duduk bersampingan. Sampai mata kita saling menerjemah rasa. Ternyata bukan, Nampak dari jendela kaca, Ruang, perlahan pudar. Hanya bersisa memar. Pula aku sempat mengira semua tentang waktu. Ketika setiap detik menggelitik. Menit membikin hati semakin terkait. Hingga jam berjaga, tanpa sadar aku tenggelam. Memar kian melebam. Ternyata bukan, Waktu sekedar berkisah. Melambat hanya karena kita tersirap. Dan berjalan cepat saat kita terpikat. Saat aku melesat cepat, waktu sirna sempurna. Plato, Ibrahim, Buddha, Sulaiman, Al-masih, Ghazali, Newton, Muhammad. Mereka menanggalkan ruang Mereka juga menanggalkan waktu. Mereka menafsirkan