(Seminggu setelah membaca Al-An'am Ayat: 73-80) Perbincangan telah sampai ujung Saat jingga senja menghitam karena mendung. Sampai matahari tenggelam murung. Aku ingat Ibrahim. Yang dilanda kecewa sekaligus lega Menyaksikan mentari menghilang sirna, Akhirnya ia tahu kalau mentari Bukanlah wajah sang kekasih. Malam ini lebih syahdu, Tak sepilu malam lalu. Ketika pandangannya tertuju pada gemerlip bintang. Ketika hatinya terkagum sinar sang rembulan. Yang pernah ia sangka wajah sang kekasih. Sampai saat fajar mengabaikan bintang-bulan Ia tersadar kalau sang kekasih tak akan terabaikan. Kala malam telah menggelar gelap tak terelakan, Aku berbincang dengan diriku sendiri. Bagiku kekasih, engkau terberhalakan. Pada pemilik-pemilik perusahaanku, Pada layar handphoneku, kendaraan bermotorku, Pada jabatan-derajatku, juga pada ilmu dan pengetahuanku. Dan engkau terberhalakan di dalam anggapan Pikiranku sendiri, Di dalam prasangka peras