Daleman Edisi #2: PERASAAN



Sumpah! Aku siap diajak diskusi panjang lebar bahkan sepanjang malam jika tidak sepakat dengan pendapatku ini. Asal aku jangan dipukul aja. Sakit tahu. Eh sebentar, aku punya tebakan. Hewan apa yang alim? Hayooo? Apa? Salah! Nyerah nih? Jawabannya adalah semut mesantren wakakaka.

Oke! Kalau dari lagu-lagu, film, dan syair sih. PERASAAN tuh seakan hebat banget bahkan keramat. Seolah-olah menjadi tolok ukur segala keputusan dalam hidup. Tentang PERASAAN yang berlaku di lingkunganku. PERASAAN itu misal cinta pada pacar, PERASAAN itu misal benci kepada si Anu, PERASAAN itu misal PERASAAN gagal move on, dan lain-lain. Semua itu soal anggapan PIKIRAN. Aku sering banget denger kata-kata begini: gimana ya namanya juga PERASAAN jadi susah dijelaskan. Atau, karena perasaan punya logika yang tidak bisa dimengerti akal pikiran. Aku tanya, memang menurutmu PERASAAN itu apa?

Seharusnya, sebelum aku menulis tentang PIKIRAN terlebih dahulu aku menulis tentang PERASAAN. Karena PERASAAN atau yang disebut Oleh Sigmund Freud sebagai ID adalah dasar dari seluruh gerak manusia. Dalam hal ini kita berposisi sama dengan binatang, memiliki naluri mempertahankan dir, serta menaklukan. Memiliki Respon terhadap rangsangan, dan juga terhadap gejala alam. Namun aku punya alasan kenapa aku mendahulukan PIKIRAN daripada PERASAAN. Karena PIKIRAN memiliki potensi besar mempengaruhi dan menguasai PERASAAN. RESPON yang dikeluarkan oleh PERASAAN sangat mungkin bersumber dari informasi dalam PIKIRAN. Jadi aku berpendapat seperti in:. PERASAAN itu hanya RESPON sekejap yang keterlaluan akan kondisi, keadaan, atau kenyataan (gejala alam). Nah ini akan panjang kali lebar penjelasannya.

Sama halnya dengan nafsu, perasaan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari makhluk hidup (khususnya hewan mamalia dan manusia) dan ditunjang oleh organ biologis tubuh. Jangan dikira kucing tidak marah saat diganggu wilayahnya, jangan dikira kucing tidak sedih saat melihat kucing lain mati. Karena secara organ tubuh. Kucing sama dengan kita. Punya paru-paru yang menjadi jalur udara, yang menyusut ketika marah; punya jantung untuk memompa darah, yang berdetak lebih cepat ketika senang, marah, takut, cemas; punya lambung untuk mencerna makanan, dan ketika kosong mengganggu kestabilan organ lainnya; dan yang jelas punya alat vital. Jadi masih tidak percaya kalau hewan punya perasaan? Silahkan riset sendiri. Eh tapi ikan, nyamuk, coro, samber mata aku belum meriset hehehe. Hanya mamalia dan beberapa unggas saja sih hehe.

Secara medis yang berarti berbicara jasad atau tubuh fisik dalam lingkup biologi. Ketika senang, otak memerintah tubuh mengeluarkan hormon tertentu yang namanya tuh ada pinpin-nya gitu. Ketika marah, selain mengeluarkan hormon tertentu juga, marah menyebabkan pembengkakan empedu, serta penyusutan paru-paru dan mengganggu peredaran oksigen. Senang maupun marah dan perasaan apapun memicu jantung bergerak lebih cepat, dan jika keseringan itu bahaya juga buat tubuh. Kamu tidak percaya? Kalau emosimu tidak stabil, mudah marah, mudah sedih atau mudah senang. Periksakan ke dokter, pasti ada yang salah dengan tubuhmu. Bisa kelebihan hormon tertentu atau kekurangan hormon tertentu lainnya.

Itu secara medis, yang aku juga tidak terlalu paham sih hahaha. Tapi silahkan kroscek sendiri saja. Iya atau tidak jika setiap PERASAAN atau EMOSI mengeluarkan hormon masing-masing yang sebetulnya bermanfaat juga untuk tubuh. Namun jika terlalu banyak? Hahahahaha. Kekurang gula ya penyakit, kelebihan gula ya penyakit. Camkan! Dalam hal apapun, kepada siapapun, dimanapun, dan kapanpun, segala yang 'terlalu' itu tidak baik. Ketika EMOSI atau timbul PERASAAN, coba deh lihat perbedaannya pada tubuhmu. Coba ketika marah, atau senang juga bisa. Kamu tarik nafas panjang, tahan sebentar, lalu keluarkan pelan-pelan kamu pasti akan tenang dan stabil. Maksudnya tidak dominan marah atau senang.

Ini aku sok-sokan menjelaskan secara biologi saja sudah segini banyaknya. Padahal yang sebenarnya aku mau jelaskan bukan hanya itu hahaha. Namun sedikit-banyak aku tahu informasi biologi, aku punya PEMIKIRAN begini: selama memiliki otak, jantung, paru-paru, lambung, dan empedu. Berarti mempunyai PERASAAN. Hewan maupun manusia. Karena toh sebenarnya manusia adalah hewan yang disempurnakan. Jadi timbul istilah otak-reptil, otak-mamal, dan otak-neo

RESPON sekejap yang keterlaluan.
Aku pernah bilang, setiap gerakan PIKIRAN menimbulkan PERASAAN atau emosi. Perlu penjelasan biologi lagi? Oke, pusat segala syaraf adanya di otak. Ketika timbul emosi otak memindai (nyecan) informasi yang tersimpan dalam memori di dalam otak (belakang kayae), lalu mengirim perintah kepada... Gak perlu ah! Cari saja sendiri, di internet banyak kok Wuahahahahaha. Aku mau cerita aja.

Cerita: (Kejadian 1) Aku pernah ditinggal seorang Perempuan. Aku sedih. Dada dan nafas sesak, deg-degan, lutut lemes, mata kosong, tangan gemetar, pikiran kosong dan akhirnya aku nangis. Sungguh aku nangis. (Kejadian 2) Berbeda ketika aku melihat orang lain, mengalami hal sama denganku. Ditinggal sorang perempuan juga. Aku tidak separah itu, hanya sekedarnya. Simpati mungkin namanya. Setelah lewat beberapa minggu, ketika PIKIRAN serta emosiku mulai stabil kembali, aku meriset dua kejadian (ditinggal) yang sama tersebut. Namun berbeda RESPON yang timbul pada diriku. Hasilnya:

Kejadian 1. Aku ditinggal: Aku meRESPON sedemikian rupa bahkan sampai nangis berhari-hari karena aku ditinggal Ibuku  yang adalah sumber informasi pertama yang masuk ke dalam PIKIRAN. Dan PEMIKIRAN atau anggapan bahwa perempuan tersebut Ibuku sudah tertanam begitu dalam dan kuat. Kejadian 2. Orang lain ditinggal: Aku meRESPON sekedarnya, hanya bersimpati. Karena Informasi yang ada di PIKIRAN adalah perempuan itu adalah orang lain, Ibu dari orang lain.

Kesimpulan(sementara)ku, bahwa segala sesuatu tergantung PIKIRAN kita, termasuk PERASAAN. PERASAAN atau EMOTION itu hanya RESPON dari PEMIKIRAN yang adalah kesimpulan informasi atau anggapan. Aku tidak lagi menganut paham kalau perasaan susah dilogikakan. Justru yang paling mudah dilogikakan adalah perasaan, sedang PIKIRAN sungguh terlalu rumit dilogikakan.

Jika kamu marah karena pacarmu selingkuh, itu karena anggapan/PEMIKIRAN mu sendiri, bahwa dia adalah pacarmu, milikmu, dan kamu yang berhak. Atau jika kamu menyesal karena sandalmu hilang, itu pun karena anggapan/PEMIKIRAN mu. Yap! Entah senang, atau marah (tergantung PEMIKIRANNYA). PERASAAN adalah respon sekejap yang keterlaluan terhadap kondisi, keadaan dan kenyataan, yang menurutku, jika dituruti terus akan membahayakan hahaha. Kasian jantungmu loooh! wuahahahahaha.

Ada beberapa literasi yang menggugahku untuk mengamati PERASAAN kemudian menyimpulkan demikian. Ruh yang  halus, lembut, dan murni. Ditiupkan ke dalam Tubuh kasar beserta komponen nafsu di dalamnya (baca: organ tubuh). Itulah manusia atau ‘Nas’ yang dibuat lupa. Itulah Salah satu kutipan yang paling aku suka sekaligus menjadi bahan pertimbangan. Pembelajaran akan terus berlanjut hahahaha.

Sesekali, perlulah melihat segala sesuatu tanpa terlalu me-RESPON anggapan dari dalam PIKIRAN kita. Kita cukup nikmati dengan tenang, diiringi laku kesukaan. Hahaha.

Wis ah konon bae. Semoga bermanfaat. Kalau tidak, awas!

Berlanjut di sini

MAN. Berintan, Maret 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Bermain Tarik-Tarikan #2

Kisah Cinta

Pendakian

Alasan Mencintaimu

Surat Terakhir

Rumah 2

Sejak Aku Mencintaimu

Setelah Sampai Rumah

Ketika Mempuisikan Kamu

Keinginanku dan Keinginanmu