Mari Bermain Tarik-Tarikan #1

Ang Poy sempat punya buku yang cukup fenomenal, The Secret, yang membahas tentang Law of Atraction atau ‘hukum tarik-tarikan’ atau ‘keterkaitan’. Namun aku mengenal istilah ini bukan dari buku itu. Aku tahu istilah tersebut justru dari buku sejarah di Perpus Kampus. Dalam beberapa buku yang membahas hukum tarik-menarik, kebanyakan tentang bagaimana mencapai kesuksesan, menjadi kaya, menjadi tersohor yang aku tidak terlalu pedulikan.

Aku sempat baca sekilas tiap bab buku The Secret, namun aku tidak sepenuhnya sependapat. Terutama dibagian minta, yakin, dan menerima. Karena bisa saja ditangkap oleh pembaca bahwa ketiganya adalah tatanan pasti. Semisal kita minta mobil, yakin akan mobil, dan dapat mobil. Cara kerjanya aku kira tidak seperti itu. Justru dari ketiga itu, menyebabkan kita terperangkap pada hasrat memenuhi kepuasan yang lebih besar pada hukum tarik-menarik ini. Jadi seolah-olah kita meminta pada alam semesta, kita memanipulasi alam semesta sekehendak kita sesuai kepuasan kita.

Sama halnya Law of Gravitation atau ‘hukum gravitasi, hukum tarik-menarik adalah bagian sunatullah. Hukum gravitasi tidak pernah bertanya dan tidak peduli besar atau kecil, tidak peduli anak jendral maupun anak raja. Ketika jatuh pasti ke bawah. Begitupun dengan hukum tarik-menarik. Ini hanya soal definisi ya. Menurutku sunatullah adalah takdir. Kalem, takdir bukan tentang untung atau rugi yang menimpa kita. Bukan juga sebuah kambing hitam, atas apa yang menimpa kita. Takdir Tuhan tidak sesepele menyoalkan kamu atau aku putus dengan sang pacar. Tuhan terlalu Maha Besar jika hanya untuk mengurusi hal-hal sesepele itu.

Takdir adalah sebuah sistem kehidupan, itu menurut Quraish Shihab, dan aku sepakat. Kaki untuk berjalan itu takdir, air dari hulu ke hilir itu takdir, ada siang ada malam itu takdir, hidup lalu mati itu takdir, atau laki-laki berpasangan dengan perempuan itu takdir. Aku sering mengumpamakan takdir seperti sebuah smartphone. Di dalam smartphone sudah tersedia bermacam-macam aplikasi. Lalu untuk membuka aplikasi kamera misalnya, harus ada sentuhan atau peran kita untuk membuka aplikasi kamera tersebut. Tidak serta merta aplikasi kamera dalam smartphone berjalan dengan sendirinya, lalu kita menggunakan atau justru menggerutu karena sebenarnya kita ingin menjalankan aplikasi musik, bukan aplikasi kamera. Dalam benakku soal takdir seperti itu. Takdir atau Sunatullah adalah Cara Kerja Semesta atau bisa juga disebut Hukum Alam. Kamu mau setuju atau tidak, bukan urusanku wkwkwkwwkwk.

Sekarang berbicara fisika yang sudah bisa mengungkap susunan materi sampai satuan terkecil (molekul, atom, ion, inti atom, proton, elektron, neutron, dan partikel) dan bahkan satuan terkecil tersebut terus diurai, maka yang ada hanya hampa, tidak ada apa-apa hanya energi. Jadi alam semesta, air, gunung, bola, manusia, otak, jantung adalah kumpulan energi yang terikat hukum tertentu dan berupa partikel. Setiap gerakan partikel menghasilkan gelombang yang menimbulkan vibrasi dan energi. Gelombang yang membawa vibrasi dan energi tersebut akan selalu kembali ke keadaan semula. Dalam artian, akan kembali ke sumber gelombangnya.

Kalau mau merisetnya. Coba deh amati, pada air yang tenang (dalam gayung saja sambil menikmati semedi di kamar mandi hahaha), sentuh atau celupkan tangan pada air tersebut. Pasti akan menimbulkan vibrasi (getaran) pada air yang sebelumnnya tenang tersebut. Lama kelamaan getarannya akan hilang dan air akan kembali tenang. Kemana perginya getaran tersebut? Dia kembali ke sumber gelombangnya, air yang disentuh (gerak) tadi. Di air, gelombang bisa terlihat alias nampak. Tapi di udara, bukannya tidak ada gelombang, hanya tidak nampak saja. Atau kamu pernah menyetel musik? Bukankah  meja tempat speaker aktifmu bergetar. Itu bukti adanya gelombang dan getaran. Besar kecilnya gelombang, tergantung seberapa kuat atau kencangnya gerak partikel.



Sumpah! Mengetahui itu semua aku merinding, terpesona seperti melihat wanita telanjang (ini jangan dianggap serius, eh tapi kalau serius juga tidak apa-apa sih hehehe). Sedangkan dalam tubuh kita ada miliaran sel yang di mana setiap sel adalah kumpulan partikel juga. Setiap langkah kita ada berapa juta partikel yang bergerak dan menghasilkan gelombang? Kita mikir saja, atau merasa, bahkan tidur sekalipun, ada berapa partikel yang bergerak dan menghasilkan gelombang yang membawa getaran dan energi? Terpancar ke udara, menarik gelombang getaran energi sejenis dan kembali kepada sumbernya. Keren kan???


Bersambung........ di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Bermain Tarik-Tarikan #2

Kisah Cinta

Pendakian

Alasan Mencintaimu

Surat Terakhir

Rumah 2

Sejak Aku Mencintaimu

Setelah Sampai Rumah

Ketika Mempuisikan Kamu

Keinginanku dan Keinginanmu